You are here: » Home » Posts filed under Syair
Kata-kata Renungan
“Tak perlu orang yang sempurna, karena kamu hanya membutuhkan dia yang memperlakukanmu dengan
baik dan selalu ingin bersamamu”
“Ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang telalu lama dan tak ada jarak yang terlalu jauh. Karena
mereka akan tahu apa arti dari kata Setia”
“Dalam cinta kamu tidak perlu mencari orang yang tepat, yang kamu butuhkan hanyalah menjadi orang
yang tepat bagi orang yang kamu cinta”
“Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang pria kepada wanita yang ia cintai adalah memastikan
bahwa wanita tersebut merupakan prioritas dan tujuan hidupnya”
“Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang wanita kepada pria yang ia cintai adalah memastikan bahwa
pria tersebut lebih dari segalanya yang bisa dibeli dengan uang”
“Lebih baik mencintai seseorang yang jauh tapi mendambakan kebersamaan, dibandingkan mencintai
orang yang dekat tapi seakan tidak peduli”
source : eswete
baik dan selalu ingin bersamamu”
“Ketika dua hati tulus mencinta, tak ada waktu yang telalu lama dan tak ada jarak yang terlalu jauh. Karena
mereka akan tahu apa arti dari kata Setia”
“Dalam cinta kamu tidak perlu mencari orang yang tepat, yang kamu butuhkan hanyalah menjadi orang
yang tepat bagi orang yang kamu cinta”
“Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang pria kepada wanita yang ia cintai adalah memastikan
bahwa wanita tersebut merupakan prioritas dan tujuan hidupnya”
“Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh seorang wanita kepada pria yang ia cintai adalah memastikan bahwa
pria tersebut lebih dari segalanya yang bisa dibeli dengan uang”
“Lebih baik mencintai seseorang yang jauh tapi mendambakan kebersamaan, dibandingkan mencintai
orang yang dekat tapi seakan tidak peduli”
source : eswete
Kasihmu Tiada Henti IBU
Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku..
Kau ada di sana…
Di saat aku terluka..
Hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku..
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah utk meneruskan perjalanan..
Terhenti oleh kerikil-kerikil yg kurasa terlampau tajam..
Hingga akhirnya aku pun memilih berhenti sejenak..!!!
Kau tetap ada di sana…
Memberiku isyarat untuk tetap bertahan..
Ibu…kau basuh kesedihanku...
Kehampaanku dan ketidak berdayaanku..
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa...
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimat-Nya..
Kita adalah jasad,jiwa,dan ruh yang terpadu..
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”..
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku..
Memberiku setitik cahaya dlm kekalutan berfikirku..
Kau labuhkan hatimu untukku..
Dengan tulus tanpa pamrih..
Kusandarkan diriku dibahumu...
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku..
Menghancur leburkan segala keangkuhan diri..
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia..
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu..
Kutatap perlahan…
Matamu yg membiaskan ketegaran dan perlindungan..
Kristal-kristal lembut yg sedang bermain di bola matamu..
Jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu..
Laksana embun di pagi hari...
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku..
Rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku..
Untuk menempuh hari-hari penuh liku..
Semoga semua itu tak akan pernah layu....!
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu...
Kulihat kekuatan tuk ku bangkit..
Dalam tangis air matamu..
Kulihat semangat menggelora...
Dan Kasih Sayang yang Tiada Henti...
Kau ada di sana…
Di saat aku terluka..
Hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku..
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah utk meneruskan perjalanan..
Terhenti oleh kerikil-kerikil yg kurasa terlampau tajam..
Hingga akhirnya aku pun memilih berhenti sejenak..!!!
Kau tetap ada di sana…
Memberiku isyarat untuk tetap bertahan..
Ibu…kau basuh kesedihanku...
Kehampaanku dan ketidak berdayaanku..
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa...
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimat-Nya..
Kita adalah jasad,jiwa,dan ruh yang terpadu..
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”..
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku..
Memberiku setitik cahaya dlm kekalutan berfikirku..
Kau labuhkan hatimu untukku..
Dengan tulus tanpa pamrih..
Kusandarkan diriku dibahumu...
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku..
Menghancur leburkan segala keangkuhan diri..
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia..
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu..
Kutatap perlahan…
Matamu yg membiaskan ketegaran dan perlindungan..
Kristal-kristal lembut yg sedang bermain di bola matamu..
Jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu..
Laksana embun di pagi hari...
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku..
Rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku..
Untuk menempuh hari-hari penuh liku..
Semoga semua itu tak akan pernah layu....!
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu...
Kulihat kekuatan tuk ku bangkit..
Dalam tangis air matamu..
Kulihat semangat menggelora...
Dan Kasih Sayang yang Tiada Henti...
Suara
Jika kau bertanya padaku tentang apa yang kubenci saat ini....Itu adalah merindukanmu.... Sebab rindu tetaplah luka...
Dan jika kau bertanya padaku tentang apa yang dapat menyembuhkan luka ini.. Adalah kehadiran dirimu dihadapanku...
Karena cinta akan sangat indah manakala bisa bersama orang terkasih..
Tapi bila suatu hari aku tidak ada lagi untuk mendampinginmu.... Maka kekalkanlah cintamu pada diriku di dalam hatimu..
Rinduku padamu tak menentu
Telah lama wahai kawan,
telah lama aku merindukan dia yang bercahaya
Telah lama aku merindukan dia yang berwibawa
Telah lama aku merindukan dia yang mulia
Kerinduan ini sungguh tak tertahankan, pilu
Dalam sujud , terbesit harapan besar untuk bertemu, sendu
Dalam doa, terselip harapan untuk menyapamu, syahdu
Dia, tetap dia yang selalu tersemat dalam hati
Dia, tetap dia yang selalu terbayang dalam mimpi
Dia, tetap dia yang selalu dinanti bertemu suatu saat nanti
Dia…
Dia…
Muhammadku, Muhammad kita…
Muhammad , rasul Allah
Rinduku padamu tak menentu
telah lama aku merindukan dia yang bercahaya
Telah lama aku merindukan dia yang berwibawa
Telah lama aku merindukan dia yang mulia
Kerinduan ini sungguh tak tertahankan, pilu
Dalam sujud , terbesit harapan besar untuk bertemu, sendu
Dalam doa, terselip harapan untuk menyapamu, syahdu
Dia, tetap dia yang selalu tersemat dalam hati
Dia, tetap dia yang selalu terbayang dalam mimpi
Dia, tetap dia yang selalu dinanti bertemu suatu saat nanti
Dia…
Dia…
Muhammadku, Muhammad kita…
Muhammad , rasul Allah
Rinduku padamu tak menentu
PELUKIS HIDUP
"Tuhan adalah pelukis hidupmu
Ia belum selesai melukis hidupmu
Ia masih bekerja sampai larut malam
Mencampur warna yang sangat istimewa
Untuk lukisan-Nya yang istimewa
Untuk membuat mu menjadi mahal dan indah
Ia masih mempunyai rencana besar untuk ciptaan-Nya
Ia masih mempunyai rencana yang indah untuk hidup-Mu"
"Jika TUHAN memberi PERKARA kepdamu , maka DIA tau kamu bisa menyelesaikannya. Jika TUHAN memberi kebahagiaan kepadamu maka DIA tau kamu berhak mendapatkannya... Di setiap langkah, pasti ada kehidupan. Di setiap harapan, pasti ada kepastian... Di setiap kebanggaan, pasti ada kebahagiaan, dan di setiap Doa, pasti ada jawaban........!!"
Hujan Untuk Dia
Sayang, disini hujan dan mereka berirama
Apakah engkau disana merasakannya juga?
Jika iya, apakah engkau mendengar keluh kesahku?
Keluh kesah kebimbangan tanpa genggaman tanganmu
Jika iya, apakah engkau mendengar getar bibirku?
Yang lama tak berbisik bahwa aku sungguh mencintaimu
Jika iya, apakah engkau melihat tangisku diantara rintik itu?
Dari mata seorang pencinta yang tak berdaya tanpa senyummu
Jika iya, apakah engkau melihat rapuhnya tubuhku?
Tubuh yang lemah tanpa topangan setiap malam pelukanmu
Jika iya, apakah engkau merasakan desir rinduku?
Rindu yang terkumpul seperti sewindu tak bertemu
Jika tidak, dalam setiap desir nafasku aku berdoa
Tuhan, tolong berikan hujan ditempat ia berada
Karena dalam setiap tetesnya berisikan keindahan bercinta
Karena dalam setiap tetesnya sayup-sayup merangkum nada cinta
Karena dalam setiap tetesnya melambangkan kesucian cinta
Biarlah, biarlah ia mengetahui betapa rapuhnya aku
Biarlah, biarlah ia merasakan betapa rindunya aku
Biarlah, biarlah ia menyadari betapa kuasanya cinta atas diriku
Sungguh menyakitkan berpetualang sendirian
Sungguh menyesakkan jika hati tanpa perlindungan
Dan kini, aku semakin yakin akan kekasihku
Bahwa ia adalah sebagian dari tulang rusukku
Subscribe to:
Posts (Atom)