Renungan Tahun Baru
Kembali kita tiba di penghujung tahun, sebuah garis imajiner yang sering dipakai untuk membatasi antara masa lalu dan masa yang akan datang. Sebuah momentum yang dapat digunakan untuk mengubur hal-hal yang tidak baik di tahun-tahun sebelumnya untuk kemudian menatap optimis ke depan. Meski kita tahu bahwa tidak perlu menunggu satu tahun untuk melakukan perubahan-perubahan dalam hidup. Ya, setiap saat adalah perubahan.
Hidup adalah Perjuangan.
Itu yang ingin saya jadikan bahan untuk renungan akhir tahun 2012 ini. Mungkin Anda sudah tidak asing mendengar kalimat, “Stop Dreaming, Start Action!” yang beberapa waktu lalu sempat dijadikan keyword untuk kontes SEO berhadiah 25 juta. Sebenarnya saya lebih setuju dengan “Start Dreaming, Start Action!“. Ya, mulailah bermimpi dan mulailah bertindak. Karena sering kali dari mimpi akan muncul tekad dalam bertindak. Dari mimpi kemudian menjadi goal-goal jangka pendek yang bukan lagi mimpi. Lalu bertindaklah. Perjuangkan!
Lagi pula, banyak hal-hal hebat yang kita lihat dan rasakan saat ini justru dimulai dari ide orang-orang hebat di masa lalu yang dipandang sebagai hal yang mustahil pada masanya. Kalau manusia tidak bermimpi untuk ingin terbang seperti burung, mungkin Wright Bersaudara tidak akan menemukan ‘kontrol tiga sumbu’ pada kendali pesawat yang digunakan oleh semua pesawat terbang saat ini.
Exodus manusia ke planet lain yang menyerupai Bumi sekarang mungkin terdengar omong kosong. Namun siapa tahu di masa depan hal ini menjadi lumrah seperti halnya kita sekarang berpergian dengan pesawat terbang. Siapa tahu? Kita hidup di zaman yang begitu cepat berubah.
Banyak orang memiliki mimpi-mimpi besar. Namun hanya sedikit yang benar-benar berhasil mewujudkannya. Nah, menurut saya di sanalah peranan tindakan (action).
Mimpi tetap hanya menjadi mimpi bila Anda tidak melakukan apa-apa.
Mimpi tidak akan menjadi kenyataan bila Anda telah berhenti sebelum mencapai puncak (The Dip).
Mark Joyner dalam bukunya simple•ology menyebutkan tentang “Hukum Garis Lurus“. Yaitu jalan terpendek antara dua titik adalah garis lurus.
Secara naluriah kita tahu pernyataan ini benar, tetapi tindakan kita biasanya merupakan garis yang sangat melengkung, atau garis lurus dengan arah yang salah.
Dengan memusatkan pikiran hanya pada tindakan sederhana yang efektif untuk mencapai hasil yang Anda inginkan, Anda akan berhasil dengan usaha sekecil-kecilnya.
sumber : google
Advertisement