Ada 20 Sifat yang Wajib Bagi Allah



Sifat yang wajib bagi Allah ada dua puluh.

1. Wujud(…….) 
- wujud adalah satu hal yang ada pada satu zat selama zat itu masih ada.Adanya hal ini tidak disebabkan oleh sesuatu yang lain.
Adapun yang wajib(Wajib dlm artian dosa bila tdk diketahui,bukan Wajib Aqli.) diketahui oleh setiap mukallaf(orng dewasa) adalah wujud Allah itu WAJIB :akal kita tdk mau menerima bila dikatakan ALLAH tiada.adanya ALLAH pasti.dan seandainya Allah membuka penghalang dari pandangan kita, sungguh kita akan melihatnya,adanya ALLAH dibuktikan dgn adanya bumi,langit,manusia,dll.tidak mungkin dalam kajian akal sehat semua itu ada tanpa pencipta.sama halnya tidak mungkin ada rumah tanpa ada tukang.Sesuai dgn Firman ALLAH:(…)
Artinya:ALLAH telah menciptakan langit dan bumi beserta segala sesuatu ada diantara keduanya..
Sifat yang pertama ini disebut dengan sifat Nafsiyah ataupun Hal Nafsiyah

2. Qidam 
pengertian Qidam adalah tiada permulaan.jadi pengertian Allah itu qidam adalah wujud Allah itu tidak ada permulaannya

3. Baqa`
pengertiam baqa` adalah tiada penghabisan.Jadi pengertian baqa` pada Allah adalah wujud Allah itu tiada penghabisan,beda halnya dengan makhluk, wujudnya memiliki penghabisan.

4. Mukalafah lil hawadis(berbeda dengan segala yang baharu ) 
Artinya yaitu Allah ta`ala itu berbeda (tidak sama)dengan segala makhluk baik manusia,jin,malaikat dan makhluk lainnya.maka pada Allah tidak ada sifat sifat makhluk seperti berdiri,duduk,memiliki anggota dan segala sifat lainnya.

5.Qiyam bin nafsih
Secara harfiyah berarti berdiri dengan sendirinya.Adapun pengertiannya berdasarkan istilah adalah:tidak memerlukan kepada zat dan tempat serta pencipta.Jadi pengertian Allah itu bersifat dengan Qiyam bin nafsih yaitu Allah itu tidak memerlukan kepada zat lain,tempat serta pencipta.

6. Wahdaniyah 
pengertian wahdaniyah adalah esa(satu,tidak banyak ) Allah ta`ala pada zatNya,sifatNya serta perbuatanNya.
Maksud dari esa pada zat yaitu zat Allah itu tidak memilki bagian-bagian serta tidak mungkin ada zat lain yang sama dengan zatNya.
Maksud dari esa pada sifat yaitu Alla ta`ala tidak memilik dua sifat yang sama pada nama dan pengertiannya misalnya dua qudrah,dua ilmu dan sebagainya serta tidak ada zat lain yang memiliki sifat yang sama dengan sifat Allah ta`ala .
Maksud esa pada perbutan (af`al) adalah tidak ada perbuatan bagi semua makhluk,karena semua perbuatan makhluk Allahlah yang menciptakannya.

Kelima sifat yang terkhir ini(mulai no.2-6) disebut dengan sifat salbiyah maksudnya yaitu sifat sifat yang mengandung makna tiada,seperti Qidam;tiada permulaan pada Allah,baqa`;tiada akhir bagi Allah,mukhalafah lil hawadis;tiada persamaan dengna segala makhluk,qiyam bin nafsih;tiada berhajat kepada zat yang lain dan tempat serta tidak berhajat kepada pencipta,wahdaniyah; tiada berbilang Allah ta`ala pada zatNya,sifatNya,dan perbuatanNya.

7.Qudrah (maha kuasa)
Pengertian Qudrah adalah satu sifat yang menimbulkan bekasan pada sesuatu yang mungkin.Bekasan itu baik berupa adanya sesuatu tersebut ataupun tiadanya.maka sesuatu yang belum ada akan menjadi ada dengan qudrah dan sesuatu yang telah ada akan binasa juga dengan qudrah.maksudnya dengan adanya sifat qudrah Allah akan menciptakan segala sesuatu yang mungkin yang belum tercipta dan Allah meniadakan sesuatu yang telah ada juga dengan qudrah.

8. iradah (maha berkehendak)
Pengertian Iradah adalah satu sifat yang menentukan salah satu kemungkinan yang mungkin terjadi pada makhluk.misalnya seorang anak sebelum dilahirkan kemungkinan saja ia memiliki postur badan yang kurus atau gemuk,memiliki kulit yang putih atau hitam,nah iradahlah ynag akan menentukan apakah ia berwarna putih atau hitam.Sedangkan yang menciptakan ia putih ataupun hitam adalah qudrah.

9. Ilmu (maha mengetahui)
Ilmu adalah satu sifat yang qadim ynag ada pada Allah,dengan ilmu,Allah mengetahui segala sesuatu tanpa tersembunyi sedikitpun.Allah mengetahui segala yang wajib,yang mustahil dan segala yang harus.Jadi Allah mengetahui bawa ia wajib bersifat dengan qudrah misalnya,Allah juga mengetahui bahwa ia mustahil bersifat dengan lemah dan segala sifat kekurangan lainnya.Allah juga mengetahui apa yang ada dalam perut bumi dan dalam lautan.Allah juga mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiran manusia.Allah juga mengetahui apa yang telah terjadi,apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.Jasdi ilmu Allah ta`ala tidak memiliki batas

10. Hayah (hidup)
hayah adalah satu sifat yang dengan adanya sifat tersebut pada satu zat maka zat tersebut akan sah bersifat dengan ilmu, sama` (mendengar) dan bashar (melihat) dan belum tentu bila satu zat telah memilki sifat hayah (hidup) maka ia akan bersifat dengan ilmu,sama` dan bashar.karena boleh saja satu zat yang hidup tetapi tidak bisa mendengar dan melihat.

11. Sama`(maha mendengar)
Yaitu satu sifat yang mana dengannya terbukalah pendengaran Allah terhadap segala sesuatu yang maujud.Maka Allah mendengar segala bunyi sesuatu sampai kepada bunyi yang paling halus sekalipun,selain itu Allah juga mendengar zat sesuatu(bukan bunyinya).Jadi Allah ta`ala selain mendenagr bunyi manusia juga mendengar tubuh manusia.Tentang bagaimana Allah mendengar zat sesuatu merupakan sesuatu yang tidak kita ketahui caranya.

12. Bashar (maha melihat)
yaitu satu sifat dengan sifat tersebut terbukalah penglihatan Allah ta`ala terhadap sesuatu yang maujud.Maka Allah melihat segala sesuatu sampai sekecil apapun.Selain melihat zat sesuatu Allah juga melihat suara sesuatu walaupun kita tidak mengetahui bagaimana caranya Allah melihat suara .Penglihatan Allah tiada batasnya,beda halnya dengan penglihtan makhluk yang sanagt terbatas.

13. Kalam (berkata-kata)
yaitu satu sifat yang qadim yang ada pada Allah dan tidak memiliki huruf dan suara,tidak terdahulu dan tidak pula tertakkhir.
Tujuh sifat yang terakhir(no.7-13)disebut dengan Sifat Ma`ani,

14. Kaunuhu Qaadiran (keadaan Allah yang maha kuasa)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum(tetapi hal) dan ia merupakan satu sifat yang lazim dari qudrah.Maksudnya pada saat satu zat telah memiliki sifat qudrah(kuasa) maka otomatis akan dikatakan keadaan zat tersebut adalah yang kuasa (kaunuhu qaadiran).jadi qudrah merupakan sebab bagi kaunuhu qaadiran.

15. Kaunuhu Muridan (keadaan Allah ta`ala yang maha berkehendak)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada iradah. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan iradah (maha berkehendak)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha berkehendak (kaunuhu muridan ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran.

16. Kaunuhu `aliman (keadaan Allah yang maha mengetahui)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada ilmu. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan ilmu(maha mengetahui)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha mengetahui (kaunuhu aliman ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran

17. Kaunuhu hayyan (keadaan Allah yang hidup)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada hayyun. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan hayyun (hidup)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang hidup (kaunuhu hayyan ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran

18. Kaunuhu sami`an(keadaan Allah yang maha mendengar)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada sama`. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan sama` (maha mendengar)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha mendengar (kaunuhu sami`an),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran .

19. Kaunuhu bashiiran (keadaan Allah yang maha melihat)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada bashar. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan bashar(maha melihat)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang maha melihat (kaunuhu bashiran ),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran

20. Kaunuhu mutakalliman (keadaan Allah yang berkata-kata)
yaitu satu sifat yang ada pada zat Allah ta`ala,dia bukan maujud dan bukan pula ma`dum (tetapi merupakan hal)dan dia merupakan yang lazim daripada kalam. pada saat pada satu zat telah bersifat dengan kalam (berkata kata)maka keadaan zat tersebut akan menjadi yang berkata-kata (kaunuhu mutakalliman),sama perbandingannya dengan qudrah dan kaunuhu qaadiran

sc: http://mursyidali.blogspot.com/2009/10/sifat-yang-qwajib-bagi-allah-swt.html


Artikel Lainnya

 
Return to top of page Copyright © 2012 | Oh Status Converted into Blogger Template by Adit'Faizah