Makna Istighfar
Sesungguhnya makna istighfar bukan sekedar permohonan ampun yang dituturkan oleh lisan semata.
Lebih dari itu istighfar harus disertai taubat dari segala kemaksiatan.
Yang dimaksud taubat yakni kembali kepada Allah SWT dari perbuatan maksiat menuju ketaatan.
“Hai orang² yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni²nya, mudah²an Rabb kamu akan menghapus kesalahan²mu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai²...!!!” (QS.At - Tahrim:8)
Adapun syarat diterimanya taubat seseorang yakni;
1. Meninggalkan dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan.
2. Menyesali dosa dan kemaksiatan yang telah dikerjakan.
3. Menanamkan tekad dalam jiwa untuk tidak mengulangi kembali dosa yang pernah diperbuatnya.
4. Menyatakan permintaan maaf. Bila dosa terkait langsung dengan Allah hendaklah perbanyak istighfar. Sedangkan jika kesalahan menyangkut hubungan dengan sesama manusia hendaklah diselesaikan dulu dengan pihak yang bersangkutan, jangan malu untuk meminta maaf atau mengembalikan sesuatu yang menjadi haknya.
5. Menjalani kehidupan dengan lebih baik. Puncak dan bukti kesungguhan orang yang bertaubat adalah menjalani kehidupan yang lebih baik dalam arti sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai² Islam.
***
Siapapun diri kita, sesholeh apapun diri kita tentu pernah berbuat dosa maka sebelum ajal menjelang mari kita bertaubat dari segala kemaksiatan yang pernah kita lakukan.
Sesunggguhnya Allah Maha Menerima Taubat bagi hamba-Nya yang benar² ingin kembali ke jalan yang diridhai-Nya...!!!
“Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat seseorang selama ruhnya belum sampai ke kerongkongan...!!!” (HR.Turmudzi, Ahmad dan Al Hakim).
Label:
islami
Lebih dari itu istighfar harus disertai taubat dari segala kemaksiatan.
Yang dimaksud taubat yakni kembali kepada Allah SWT dari perbuatan maksiat menuju ketaatan.
“Hai orang² yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni²nya, mudah²an Rabb kamu akan menghapus kesalahan²mu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai²...!!!” (QS.At - Tahrim:8)
Adapun syarat diterimanya taubat seseorang yakni;
1. Meninggalkan dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan.
2. Menyesali dosa dan kemaksiatan yang telah dikerjakan.
3. Menanamkan tekad dalam jiwa untuk tidak mengulangi kembali dosa yang pernah diperbuatnya.
4. Menyatakan permintaan maaf. Bila dosa terkait langsung dengan Allah hendaklah perbanyak istighfar. Sedangkan jika kesalahan menyangkut hubungan dengan sesama manusia hendaklah diselesaikan dulu dengan pihak yang bersangkutan, jangan malu untuk meminta maaf atau mengembalikan sesuatu yang menjadi haknya.
5. Menjalani kehidupan dengan lebih baik. Puncak dan bukti kesungguhan orang yang bertaubat adalah menjalani kehidupan yang lebih baik dalam arti sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan nilai² Islam.
***
Siapapun diri kita, sesholeh apapun diri kita tentu pernah berbuat dosa maka sebelum ajal menjelang mari kita bertaubat dari segala kemaksiatan yang pernah kita lakukan.
Sesunggguhnya Allah Maha Menerima Taubat bagi hamba-Nya yang benar² ingin kembali ke jalan yang diridhai-Nya...!!!
“Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat seseorang selama ruhnya belum sampai ke kerongkongan...!!!” (HR.Turmudzi, Ahmad dan Al Hakim).
Advertisement